Home » Archives for June 2013
Tuesday, June 11, 2013
Monday, June 10, 2013
BISAKAH PENGELOLAAN BERBASIS MASYARAKAT BERJALAN TANPA PENDAMPINGAN
BISAKAH
PENGELOLAAN BERBASIS MASYARAKAT BERJALAN TANPA PENDAMPINGAN
DAN DUKUNGAN YANG CUKUP DARI PIHAK TERKAIT?
PENDAHULUAN.
Ada
beberapa model untuk melakukan langkah strategi
untuk memenuhi kebutuhan pendampingan program tetapi hanya sedikit yang diarahkan secara spesifik untuk mempersiapkan suatu
bentuk pengelolaan berbasis masyarakat dan dirancang khusus
pada masyarakat sasaran. Setiap model atau perencanaan memiliki poin yang baik.
Apakah model tersebut dapat
berhasil atau tidak tergantung pada seberapa baik dan cocok bagi masyarakat di mana ia akan
digunakan. Apakah memang didesain untuk mengambil nilai-nilai yang ada di masyarakat memang menjadi pertimbangan? Apakah
pandangan masyarakat secara umum
atau cara mereka memahami
situasi, dipahami oleh mereka yang
merancang model kebutuhan pendampingan? Apa strategi komunikasi dan cara-cara yang dilakukan dalam
melibatkan anggota masyarakat yang akan
berhasil? Ketika pertanyaan ini dapat
dipahami dengan baik, jelas bahwa model yang dirancang
khusus untuk digunakan pada
masyarakat tertentu
harus dikembangkan. Adalah suatu langkah
yang keliru untuk menganggap bahwa cara pendekatan pada semua
masyarakat adalah sama.
Secara
tradisional, budaya asli di Indonesia
menempatkan kesejahteraan masyarakat sebelum kesejahteraan setiap individu atau
kelompok kecil. Nenek moyang kita bangga dalam berbagi sumber daya dan
memastikan bahwa berbagai potensi yang ada di
masyarakat ditempatkan
pada posisi terdepan untuk kepentingan terbaik bagi masyarakat. Membantu orang adalah milik budaya asli kita dan
dihormati oleh
keragaman di antara kita
Rasulullah
Saw bersabda terkait dengan penunaian hak-hak tetangga: "Barang siapa yang
mengganggu tetangganya maka Allah Swt akan mengharamkan bau surga
baginya." Atau pada sabdanya
yang lain, "Bukan dari golongan kami orang yang melanggar hak-hak
tetangganya."
Pria,
wanita, dan anak-anak serta Sesepuh
memiliki peran yang berbeda, tapi diperlukan untuk apa yang akan dilakukan di masyarakat.
Terkadang peran akan berubah dan kadang-kadang mereka akan melakukannya secara bersama.
Para anggota masyarakat dapat merasakan kepemilikan mereka dan juga dapat berkontribusi di dalamnya. Menyediakan diri untuk membantu orang lain, adalah suatu hal yang
sangat dihargai.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEBUTUHAN PENDAMPINGAN?
Sebuah
kebutuhan pendampingan pada dasarnya adalah
sebuah upaya untuk melibatkan seluruh komponen yang ada di suatu masyarakat untuk membawa mereka dapat
melihat apa yang dibutuhkan atau apa
yang telah hilang dalam
kehidupan mereka, lalu
bekerja sama untuk memperbaiki atau meningkatkan penanganan masalah yang teridentifikasi. Sebagai pembelajaran awal untuk dapat menginspirasi, hal
ini dapat kita mengambil contoh dalam
bagaimana kita cara melihat rumah kita sendiri, untuk memutuskan apa yang perlu perbaikan atau
perubahan. Kemudian bagaimana anggota keluarga kita memutuskan apa yang
dibutuhkan untuk melakukannya.
Sebuah kebutuhan pendampingan yang dilakukan
pada suatu masyarakat adalah bagaimana melibatkan
masyarakat untuk melihat kemudian memutuskan
apa yang dibutuhkan bagi suatu bentuk
pengelolaan yang lebih baik. Sebuah kebutuhan
pendampingan menawarkan gambaran tentang apa yang terjadi atau dibutuhkan dalam
sebuah komunitas. Hal ini dapat dilakukan pada satu ide atau sejumlah topik
yang melibatkan partisipasi
masyarakat secara keseluruhan.
Sebuah
kebutuhan pendampingan yang tidak mengarah
pada bentuk penanganan yang berbasis masyarakat adalah dalam gambaran sebagai berikut : mungkin
langkah perubahannya datang
dari orang luar atau kelompok dan dilakukan oleh orang atau kelompok eksternal
juga. Dalam hal ini, keputusan tentang bagaimana
harus menilai dan bagaimana menilainya
juga dibuat oleh pihak eksternal.
Jenis
kebutuhan pendampingan seperti di atas dapat saja meningkatkan kondisi masyarakat dalam waktu sesaat semasa program berjalan
tetapi tidak pernah bisa disebut kebutuhan pendampingan yang dimaksudkan bagi suatu bentuk pengelolaan yang berbasis
masyarakat.
APAKAH KEBUTUHAN PENDAMPINGAN BAGI BENTUK PENGELOLAAN BERBASIS
MASYARAKAT
BERBEDA?
Jadi,
apa jenis kebutuhan pendampingan bagi
suatu bentuk pengelolaan berbasis masyarakat?
Sebuah
kebutuhan pendampingan bagi pengelolaan berbasis
masyarakat membutuhkan
partisipasi masyarakat pada setiap tahapannya.
Gagasan untuk pendampingan masyarakat
lahir dari masyarakat atau setidaknya
diadopsi pada tahap awal dimana masyarakat
benar-benar merasa itu adalah kebutuhan
mereka. Bahkan jika stakeholder menyampaikan ide karena mereka
juga menginginkan pendampingan itu dapat dilakukan dan juga dapat memberikan kontribusi,
seluruh informasi yang dibutuhkan tetap bersumber dari masyarakat
sebelum melanjutkan pada tahapan berikutnya.
Dalam beberapa
kasus, ada masyarakat lokal yang secara mandiri menunjukkan bahwa ada
sesuatu yang ingin diubah atau diperbaiki dan mulai berbicara tentang bagaimana
untuk mewujudkannya. Dan dalam kasus seperti
ini, seluruh stakeholders seyogyanya telah dapat berpartisipasi sejak tahapan
awal mulai dilakukan.
Ada
sejumlah cara untuk melakukan kebutuhan pendampingan bagi terealisasi suatu bentuk pengelolaan berbasis
masyarakat di komunitas tertentu.
Diagram berikut ini menggambarkan proses
budaya terbentuk, dan bagaimana terjadinya pembentukan
baru, budaya yang kuat, yang akan berlangsung dalam waktu panjang.
Dalam
ilustrasi di atas,
masyarakat adalah pusat dari segala sesuatu yang dilakukan dalam kebutuhan pendampingan bagi terealisasinya bentuk pengelolaan berbasis
masyarakat. Ini menunjukkan hubungan antara dua bagian utama dari kebutuhan
pendampingan yakni :
orang-orang yang terlibat di dalamnya dan tugas, atau pekerjaan yang perlu
dilakukan.
Dalam melaksanakan kebutuhan
pendampingan dalam merealisasikan
suatu bentuk pengelolaan berbasis masyarakat, semua
bagian akan berjalan dan
berinteraksi satu sama lain. Kadang-kadang satu bagian tertentu akan lebih
penting daripada yang lain, tetapi semua hal penting
bagi proses dan hasilnya - dalam mengidentifikasi apa yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu
perbaikan di masyarakat. Hal ini tidak sulit bagi mereka
dengan pandangan holistik bila
melihat hubungan antara hati
dan kepala. Ini adalah hubungan antara emosi dan akal kita, seperti pernyataan seorang ahli berikut ini :
Unto itself the intellect is a sacred gift of the Creator, but equally,
without an open, visionary, and creative heart, there is no wisdom. Both the
mind and heart are sacred. Both are inseparably connected.
— Phil Lane Jr.
Terjemahannya :
Secara terpisah, intelektual
adalah sebuah hadiah suci dari Sang Pencipta, namun sejalan dengan itu, tanpa
membukanya, memiliki visi, dan dengan hati yang kreatif, tidak akan ada hikmah
darinya. Keduanya : kecerdasan (kepala) dan hati adalah hal yang suci
(misterius) . Keduanya terhubung tak terpisahkan.
- Phil Lane Jr
GAMBARAN KEBUTUHAN
PENDAMPINGAN DALAM PROGRAM.
Dari uraian di atas, untuk dapat lebih jelas mengetahui
tentang kebutuhan pendampingan bagi terealisasi suatu bentuk pengelolaan
berbasis masyarakat, kita mencoba menguraikan beberapa program yang dijalankan
:
·
PROGRAM SANITASI DAN
KESEHATAN MASYARAKAT.
Dalam suatu kehidupan masyarakat yang memiliki pemahaman
dan kepedulian sangat rendah tentang arti pentingnya kesehatan. Kebiasaan BABS
yang sudah dilakukan secara turun temurun beberapa generasi tetap saja tidak
nampak ada upaya untuk menggantikannya dengan kebiasaan yang lebih baik,
walaupun faktanya masyarakat desa itu dalam musim tertentu (musim hujan)
seringkali terkena wabah muntaber yang mengakibatkan beberapa warganya
meninggal dunia. Dalam kondisi seperti ini, ketika ada program sanitasi yang
datang ke desa tersebut, tentunya tidak hanya sesederhana dalam bentuk
membangunkan mereka WC/Jamban lalu berharap masyarakat akan menggunakannya dan
berhenti melakukan BABS. Masyarakat membutuhkan pendampingan panjang yang
berproses untuk bagaimana kebiasaan buruk itu benar-benar mereka pahami dan
sungguh-sungguh juga ingin meninggalkannya, kemudian ada upaya keras mereka
untuk beralih pada kebiasaan yang lebih baik. Disinilah nampak jelas tentang begitu
dibutuhkannya sebuah pendampingan untuk menuju kondisi masyarakat yang mampu
mengelola sendiri masalah kesehatan mereka secara keseluruhan masyarakat yang
ada di desa. Ironisnya, program berjalan dalam bentuk praktis seperti di atas
yang hanya membangunkan WC/Jamban di desa kemudian tidak dilanjutkan lagi
dengan tahapan berikutnya, saat ini masih berjalan di banyak tempat di Indonesia.
·
PROGRAM PENGELOLAAN
PESISIR DAN KELAUTAN.
Permasalahan Pesisir dan Kelautan di Indonesia sudah
demikian komplek. Panjang pantai yang begitu luas dan pulau-pulau kecil yang
kosong yang begitu banyak, tentunya sangat membutuhkan suatu bentuk pengelolaan
yang baik. Dan tidak dapat dipungkiri, bahwa pengelolaan itu diharapkan dapat
dijalankan oleh masyarakat lokal. Namun kalau melihat realita yang ada, masih
banyak sekali kesenjangan yang ada di masyarakat lokal untuk mampu mengelola
sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang tidak terbantahkan lagi, bahwa
kebutuhan pendampingan panjang oleh pihak-pihak / tenaga-tenaga berpengalaman
sangatlah dibutuhkan. Logikanya, bahwa harapan untuk pengelolaan berkelanjutan
berbasis masyarakat itu dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Ikhtiar / upaya
yang baik dan benar, insha Allah akan ada kemudahan untuk merealisasikan
harapannya.
Akhirnya, semoga paparan ini telah dapat memberikan
gambaran yang jelas pada kita semua untuk dapat menjawab judul di atas. Suatu
pemahaman yang dapat kita jadikan sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran
terhadap program-program yang telah dilaksanakan. Wallahualam
Semoga bermanfaat. (BOEN-JARI)
Subscribe to:
Posts (Atom)