Tuesday, December 4, 2007

COMMUNITY PARTICIPATE RESEARCH (CPR)

COMMUNITY PARTICIPATE RESEARCH (CPR)        

 IN PERCEPTIONASPIRATION.

PENDAHULUAN.                                    

Pemikiran tentang suatu keberlanjutan telah mewarnai pada banyak program yang dijalankan di dunia, tidak terkecuali negeri kita tercinta, Indonesia. Ironisnya, ketika berpikir tentang Indonesia, yang kita khawatirkan bersama adalah tentang pembelajaran yang dapat diambil dari berbagai program yang telah dijalankan selama ini, yang kemudian dapat dijadikan semacam sindiran : apakah kata keberlanjutan itu hanyalah sebuah slogan agar projeknya yang berkelanjutan, atau apakah kemiskinan masyarakat sasaran itu yang ingin dipertahankan keberlanjutannya?
Kalau melihat hasil dari sebuah pelaksanaan program, seringkali pelaksana program  terkesan menemukan hal yang significant tentang banyaknya kelompok yang telah dibentuk, luasnya status areal yang telah dikelola secara baik dan begitu banyaknya pertemuan yang telah diselenggarakan. Namun ketika melihat faktanya, kita jadi bertanya: mengapa tidak nampak ada perubahan yang significant terhadap apa yang dikatakan berkelanjutan itu?
Layaknya sebuah perdebatan tentang lebih penting mana hasil atau proses, boleh jadi adalah sebuah perdebatan yang tidak ada ujungnya apalagi bila sudah dibumbui teori akal masing-masing dan tidak mau menggunakan rujukan yang sama. Disinilah akan nampak tentang begitu pentingnya sebuah pembelajaran sesuai tuntunan yang kita ketahui “bacalah”. Pembelajaran tentang bagaimana kita semua yang berawal dari seonggok orok yang tidak berdaya apa-apa, kemudian tumbuh besar dari sebuah proses begitu banyaknya “pembelajaran”  yang terjadi.

NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini bernama ; Community Participative Research (CPR) in Perception and Aspiration, yakni sebuah kegiatan yang mengajak pesertanya untuk belajar dan berpartisipasi aktif melakukan suatu penelitian bersama tentang suatu permasalahan yang dialaminya.  Penelitian CPR ini memberikan analisis dari faktor utama dan variabel persepsi yang dimiliki oleh masyarakat pada suatu desa / dusun dari posisi mereka dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya alam yang inklusif dan berkesinambungan. Penelitian ini dimaksudkan untuk kontekstualisasi dan membimbing identifikasi pendekatan desain yang tepat dan efektif untuk proyek yang akan datang untuk penerapan JARI dalam kemitraan dengan berbagai pihak baik Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta dan LSM yang bertujuan untuk mendukung mata pencaharian yang berkelanjutan. Temuan terpilah oleh peran dari CPR akan memandu desain dan identifikasi komunitas yang tepat memimpin proyek penguatan mata pencaharian sekitar lokasi kegiatan, kemudian diidentifikasi secara lokal bagi wanita dan pria. Melalui CPR ini dimaksudkan untuk 'memulai dari mana masyarakat berada' sambil menganalisa untuk mengambil pendekatan kekuatan berbasis yang mendukung kelompok-kelompok yang ada dan hubungan di antaranya dalam memajukan pengelolaan sumber daya alam yang inklusif dan berkesinambungan. Laporan dari penelitian ini juga nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi data dasar untuk evaluasi proyek. Kegiatan CPR dilakukan pada masyarakat di seluruh lokasi program. Peserta dibagi dalam kelompok, berbagi dan dipadukan dalam beragam informasi yang berkaitan dengan persepsi mereka tentang isu-isu sumber daya alam, tanah dan kekuasaan pengambilan keputusan dan akses, harapan untuk masa depan, organisasi dan kapasitas untuk perubahan masyarakat.
Berbagai temuan penelitian muncul berkaitan dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi masyarakat. CPR mengungkapkan bahwa ada berbagai macam isu-isu tentang perempuan dan laki-laki pada komunitas tertentu, namun juga menunjukkan beberapa masalah yang tersebar di masyarakat dan daerah.

TUJUAN PENELITIAN.

  • Mengajak para peserta untuk berpartisipasi secara aktif memberikan informasinya pada peserta lainnya.
  • Mencoba sebuah contoh model proses komunikasi yang baik untuk diterapkan dalam kelompok masyarakat.
  • Memberikan sebuah model pembelajaran terhadap suatu permasalah yang sedang dialami / sedang terjadi di masyarakat.

HASIL YANG DIHARAPKAN.

  • Data aktual dari sebuah proses yang berjalan secara nyata.’
  • Masyarakat dapat lebih menyadari tentang kondisi yang sedang mereka alami dan mau untuk memikirkan tentang solusi yang harus dilakukan serta mewujudkan harapan yang mereka butuhkan.
  • Komunikasi antar komponen yang ada di masyarakat dapat terjalin dengan baik dan dapat mencairkan kebekuan / ketidakpedulian antar sesama mereka selama ini.
  • Jalur persepsi dan aspirasi mereka akan dapat terekam secara benar.

TEHNIS PENERAPAN MODEL PENELITIAN.


GOOD
FAIR
BAD
WORSE
WORST
EXP.
PAST






NOW






FUTURE







Indicator samples:
GOOD
FAIR
BAD
WORSE
WORST






PENJELASAN :
  • Untuk mengisi masing-masing kolom di atas, kita dapat menggunakan warna atau pun tanda / simbul yang lebih dipahami oleh peserta. (lihat contoh di atas).
  • Kolom keterangan adalah bagian informasi penting yang menguatkan kolom sebelumnya. Kolom keterangan ini yang akan menjelaskan lebih luas tentang mengapa hal itu terjadi, siapa pelakunya, apa upaya yang telah dilakukan selama ini, dan apa yang harus dilakukan, serta bagaimana dan kapan.
  • Topik bahasan untuk mengisi kolom ini juga bisa bermacam-macam sesuai yang dibutuhkan, atau berganti dalam kita mencermati situasi peserta yang ada, beberapa contoh topik bahasan yang dapat dikemukakan sebagai gambaran adalah sebagai berikut :
_  Masalah kondisi lingkungan.
_  Masalah kondisi perikanan tangkap masyarakat.
_  Masalah kondisi ekonomi dan kehidupan masyarakat.
_  Masalah kesehatan masyarakat.
_  Masalah pendidikan.
_  Masalah kepemimpinan
_  Masalah kepemilikan lahan
_  Dan seterusnya.
  • Dalam suatu pertemuan yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat yang berbeda, maka peserta dapat dibagi dalam 3 kelompok dan masing-masing kelompok akan mendiskusikan topik yang berbeda.
  • Masing-masing kelompok kemudian akan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan harus berusaha mempertahankan argumen kelompoknya dengan memberikan penjelasan detail, namun mereka juga harus membuka diri untuk menerima masukan dan saran bagi perbaikan informasi kelompoknya dari kelompok lain.
  • Di akhir proses pembelajaran (penelitian) ini, para peserta diwajibkan untuk dapat menuliskan aspirasi mereka dari proses diskusi tersebut. Aspirasi ini dapat dilakukan dalam bentuk :
è Menuliskannya dalam form yang sudah disiapkan.
è Menuliskannya dalam kertas metaplan yang sudah disiapkan lalu menempelkannya pada tempat yang sudah disiapkan juga;
è Memilih kertas metaplan yang sudah bertuliskan, membacanya dengan suara keras, lalu menempelkannya.
è Aspirasi ini dapat dipandu dengan beberapa pertanyaan yang akan membantu mereka :
Ø  Tindakan / kegiatan apa yang harus kita lakukan
Ø  Kapan kita akan melakukannya
Ø  Siapa yang akan melakukannya
Ø  Dimana
Ø  Mengapa
Ø  Bagaimana cara agar tindakan itu dpt terealisasi

NOTE :
  • Team fasilitator akan menganalisa hasil penelitian tersebut kemudian menyusunnya ke dalam laporan hasil penelitian.

  • Skema matrik ini dapat memberikan informasi dan pembelajaran yang banyak pada para peserta apabila mereka semua serius ingin mendapatkan pembelajaran itu. Hal itu membutuhkan untuk diawali dengan bagaimana memberikan motivasi pada mereka agar mau memberikan informasi yang diketahuinya secara benar tanpa perlu malu pada peserta lainnya atau pun takut
BOEN - JARI (JUANG LAUT LESTARI)